Apa Usia Bisa dipanjangkan?
Ustad ditanya nih, Apakah Silaturrahim itu bisa memanjangkan usia dan juga melapangkan rizqi ?
baik ada beberapa penjelasan mengenai hal ini. Sebagaimana yang dijelaskan oleh alHafizh Ibnu Hajar al 'Asqalani dalam Kitabnya Fathul Baari, kitab al Adab, bab Man-Busitha-lahu-fir-Rizqi li Shilatur-Rahim:
“Ada Hadits Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam yang menyatakan sebagai berikut:
مَن سرّه أن يبسَـط له في رزقه وأن يُـنسَـأ له في أثره فليصِل رحمِـَه
“Siapa saja yang berkeinginan dimudahkan rizkinya dan juga dipanjangkan usianya, maka hendaknya ia menjalin shilaturrahim”.
Ibn at-Tin juga menjelaskan dan berkata sebagai berikut: "Secara lahiriah, hadits ini jelas berlawanan dengan ayat Alquran:
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“Jika ketika telah datang kematian mereka, maka sesungguhnya mereka itu tidak punya kemampuan untuk menunda kematiannya maupun mempersingkat kematiannya sesaat-pun” (Q.S. al-A’raaf: 34).
Disini ada hal penting yang perlu dijelaskan. Terdapat 2 penjelasan detail yang bisa dipelajari dan dipahami maksud ayat dan hadits terssebut;
Yang pertama, Pada perpanjangan usia yang disebutkan di hadits Rosul tadi adalah bentuk kinayah yang mengenai barokahnya umur, yaitu dengan disebabkannya orang itu dapat taufiqNya (diberi kekuatan untuk taat beribadah) didalam menjalankan ketaatan dan juga orang tadi dapat mengisi hidupnya serta menjalani masa hidupnya yaitu dengan berbuat suatu hal yang dapat memberikan faedah kepada dirinya kelak di akhirat, sekaligus orang tadi terlindungi dari perbuatan dan tindakannya yang dapat menyia-nyiakan usianya dalam sesuatu hal yang tidak bermanfaat.
penjelasan tersebut memberikan arti bahwa apa yang terkandung dalam hadits Nabi Muhammad Alaihis Sholatu Wassalaam bahwa usia umat Nabi Akhir Zaman ini lebih pendek jika dibanding dengan usia umat Nabi terdahulu, maka Allah memberi anugerah kepada umat Nabi Muhammad Alaihissolaatu wassalaam dengan malamm Lailatul Qadr yang setara dengan 1000 bulan atau 83 tahun.
Hal ini dapat disimpulkan kalo kita menjalankan silaturrahim itu akan menjadi penyebab bagi kita untuk mendapatkan taufiqNya (kemampuan dapat berbuat taat kepada Allah) dan dapat menjadi perisai dari hal hal kemaksiatan. Oleh karena itu, dengan silaturrohim, maka ia mendapat keharuman nama dirinya yang akan tetap dikenang oleh saudaranya dan terjaga sampai nanti orang tersebut sesudah meninggal. Dan diantara yang dapat diperoleh dari silaturrohim adalah mendapatkan taufiq yang Allah kasihkan kepadanya yaitu mendapatkan ilmu yang bermanfaat setelah bersilaturrohim, dan juga dapat shodaqah jariyah dan akan dapat keturunan yang shalih, Insyaallaah.
Penjelasan yang kedua adalah, perpanjangan usia -- seperti yang dimaksud dalam hadits di atas -- maknanya yaitu haqiqi, bukan kinayah. Akan tetapi, yang dimaksud perpanjangan umur didalam maknanya yang haqiqi adalah hal yang berhubungan dengan ilmunya malaikat yang telah diberi tugas oleh Allah untuk mengurusi umurnya manusia.
Adapun yang dijelaskan dalam ayat Alqur'an bahwa ajal/mati tidak dapat maju ataupun ditunda, artinya adalah yang berhubungan dengan ilmu Allah. Dikatakan kepada malaikat misalnya, bahwa usia siFulan adalah 100 tahun, jika si Fulan melakukan shilaturrahim, dan jika si-Fulan memutus shilaturrahim usianya hanya 60 tahun. Hal ini, Allah telah mengetahui pada azal, kalo si-Fulan itu akan shilaturrahim atau tidak silaturrohim.
Jadi, apa yang dalam ilmu Allah tidak berubah. Sedangkan yang mungkin dapat menerima penambahan umur maupun pengurangan umur adalah yang ada didalam ilmunya malaikat.
Hal itu diisyaratkan oleh Alquran, firman Allah:
يَمْحُوا اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ
“Allah menghapuskan apa yang Allah kehendaki dan juga menetapkan (apa yang Allah kehendaki), dan padaNya terdapat UmmulKitab (Lauh-Mahfuzh)” (ar-Ra’d: 39)
Penetapan Takdir dan penghapusan takdir terkait dengan apa-apa yang ada didalam ilmu malaikat. Inilah yang disebut Qadla’-Mu’allaq.
Dan apa-apa yang ada dalam Ummul al-Kitaab, itulah yang ada didalam ilmu Allah yang azali. Tidak ada penghapusan apapun sama-sekali. Inilah yang disebut Qadla’-Mubram."
semoga menjadi manfaat bagi yang membaca ini.
====================================
Kami karima kaligrafi jepara menjual berbagai kaligrafi ukiran. hubungi 085226419624
baik ada beberapa penjelasan mengenai hal ini. Sebagaimana yang dijelaskan oleh alHafizh Ibnu Hajar al 'Asqalani dalam Kitabnya Fathul Baari, kitab al Adab, bab Man-Busitha-lahu-fir-Rizqi li Shilatur-Rahim:
“Ada Hadits Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam yang menyatakan sebagai berikut:
مَن سرّه أن يبسَـط له في رزقه وأن يُـنسَـأ له في أثره فليصِل رحمِـَه
“Siapa saja yang berkeinginan dimudahkan rizkinya dan juga dipanjangkan usianya, maka hendaknya ia menjalin shilaturrahim”.
Ibn at-Tin juga menjelaskan dan berkata sebagai berikut: "Secara lahiriah, hadits ini jelas berlawanan dengan ayat Alquran:
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“Jika ketika telah datang kematian mereka, maka sesungguhnya mereka itu tidak punya kemampuan untuk menunda kematiannya maupun mempersingkat kematiannya sesaat-pun” (Q.S. al-A’raaf: 34).
Disini ada hal penting yang perlu dijelaskan. Terdapat 2 penjelasan detail yang bisa dipelajari dan dipahami maksud ayat dan hadits terssebut;
Yang pertama, Pada perpanjangan usia yang disebutkan di hadits Rosul tadi adalah bentuk kinayah yang mengenai barokahnya umur, yaitu dengan disebabkannya orang itu dapat taufiqNya (diberi kekuatan untuk taat beribadah) didalam menjalankan ketaatan dan juga orang tadi dapat mengisi hidupnya serta menjalani masa hidupnya yaitu dengan berbuat suatu hal yang dapat memberikan faedah kepada dirinya kelak di akhirat, sekaligus orang tadi terlindungi dari perbuatan dan tindakannya yang dapat menyia-nyiakan usianya dalam sesuatu hal yang tidak bermanfaat.
penjelasan tersebut memberikan arti bahwa apa yang terkandung dalam hadits Nabi Muhammad Alaihis Sholatu Wassalaam bahwa usia umat Nabi Akhir Zaman ini lebih pendek jika dibanding dengan usia umat Nabi terdahulu, maka Allah memberi anugerah kepada umat Nabi Muhammad Alaihissolaatu wassalaam dengan malamm Lailatul Qadr yang setara dengan 1000 bulan atau 83 tahun.
Hal ini dapat disimpulkan kalo kita menjalankan silaturrahim itu akan menjadi penyebab bagi kita untuk mendapatkan taufiqNya (kemampuan dapat berbuat taat kepada Allah) dan dapat menjadi perisai dari hal hal kemaksiatan. Oleh karena itu, dengan silaturrohim, maka ia mendapat keharuman nama dirinya yang akan tetap dikenang oleh saudaranya dan terjaga sampai nanti orang tersebut sesudah meninggal. Dan diantara yang dapat diperoleh dari silaturrohim adalah mendapatkan taufiq yang Allah kasihkan kepadanya yaitu mendapatkan ilmu yang bermanfaat setelah bersilaturrohim, dan juga dapat shodaqah jariyah dan akan dapat keturunan yang shalih, Insyaallaah.
Penjelasan yang kedua adalah, perpanjangan usia -- seperti yang dimaksud dalam hadits di atas -- maknanya yaitu haqiqi, bukan kinayah. Akan tetapi, yang dimaksud perpanjangan umur didalam maknanya yang haqiqi adalah hal yang berhubungan dengan ilmunya malaikat yang telah diberi tugas oleh Allah untuk mengurusi umurnya manusia.
Adapun yang dijelaskan dalam ayat Alqur'an bahwa ajal/mati tidak dapat maju ataupun ditunda, artinya adalah yang berhubungan dengan ilmu Allah. Dikatakan kepada malaikat misalnya, bahwa usia siFulan adalah 100 tahun, jika si Fulan melakukan shilaturrahim, dan jika si-Fulan memutus shilaturrahim usianya hanya 60 tahun. Hal ini, Allah telah mengetahui pada azal, kalo si-Fulan itu akan shilaturrahim atau tidak silaturrohim.
Jadi, apa yang dalam ilmu Allah tidak berubah. Sedangkan yang mungkin dapat menerima penambahan umur maupun pengurangan umur adalah yang ada didalam ilmunya malaikat.
Hal itu diisyaratkan oleh Alquran, firman Allah:
يَمْحُوا اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ
“Allah menghapuskan apa yang Allah kehendaki dan juga menetapkan (apa yang Allah kehendaki), dan padaNya terdapat UmmulKitab (Lauh-Mahfuzh)” (ar-Ra’d: 39)
Penetapan Takdir dan penghapusan takdir terkait dengan apa-apa yang ada didalam ilmu malaikat. Inilah yang disebut Qadla’-Mu’allaq.
Dan apa-apa yang ada dalam Ummul al-Kitaab, itulah yang ada didalam ilmu Allah yang azali. Tidak ada penghapusan apapun sama-sekali. Inilah yang disebut Qadla’-Mubram."
semoga menjadi manfaat bagi yang membaca ini.
====================================
Kami karima kaligrafi jepara menjual berbagai kaligrafi ukiran. hubungi 085226419624
Posting Komentar untuk "Apa Usia Bisa dipanjangkan?"