Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bersyukurlah atas Musibah yang Menimpa

 Bersyukurlah atas Musibah yang Menimpa, berikut penjelasannya:

الصَّبرُ على البَلاءِ 

مِنْ رحمةِ اللهِ بالمؤمنِ ابتلاؤه بالأمراض

البلاءُ قِسمانِ بلاءُ رَفعِ درَجاتٍ وبَلاءُ انْتِقامٍ

البلاءُ في هذه الدُّنيا يَنزِلُ على الطّيِّبِينَ وعلى غَيرِ الطَّيِّبِينَ. الّذي يَرزُقُه اللهُ تعالى الثَّباتَ على الدِّينِ في هذه الدُّنيا والعملَ الصالِحَ ويُكثِرُ علَيه البلاءَ فلْيَعْلَمْ أنّ هذا خيرٌ له. قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ" أي يبتليه. الْعَبْدُ يُبْتَلَى عَلَى حَسَبِ دِينِهِ. 

بعضُ النّاسِ اللهُ يبتليهم بالمرض، المرض الشّديد، فيُطَهِّرُهم مِن كُلِّ ذنبٍ حتَّى لا يَبقَى علَيهِم ذَنْبٌ واحدٌ، هذا إذا لم يتَسَخّطوا على اللهِ بل صبروا. فإن مات على إثر هذا المرض لا يكونُ عليه عقوبة في القبر ولا في الآخرة، المرضى الذين أمراضهم شديدة صعبة، قسم منهم لا يصبرون بل يقلقون وقد يتكلّمون بالكفر، يعترضون على اللهِ، فيدركهم الموت وهم على هذه الحال، هؤلاء صاروا من أهلِ جهنّمَ المخلّدين فيها. أمّا المؤمنُ المبتلى بالمصائبِ الذي عقيدته عقيدة أهل السنّة، إذا لم يضجر فيتسخّط على اللهِ يُرجى له خيرٌ كبيرٌ. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "إِنَّ اللهَ لَيَبْتَلِي عَبْدَهُ بِالسَّقَمِ حَتَّى يُكَفِّرَ ذَلِكَ عَنْهُ كُلَّ ذَنْبٍ" رَوَاهُ الحاكمُ في المستدرك وقالَ: هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ

اللهُمَّ اجعلنا ممّن طاب ذكرهم وحسُنت سيرتهم، اللهُمَّ أحسن خاتمتنا وتوفّنا موحّدين وألحقنا بالصّالحين

Dari Abi Yahya Shuhaib bin Sinan berkata: Rasulullah bersabda: "Sungguh mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena sesungguhnya semua keadaannya untuknya adalah baik dan keadaan yang baik itu tidak terjadi pada seseorang kecuali hanya untuk orang yang beriman. Jika dia mengalami kebahagiaan, niscaya dia bersyukur, maka itu adalah kebaikan untuknya. Dan jika dia mengalami penderitaan, niscaya dia bersabar, maka itu adalah kebaikan untuknya." HR Muslim.

Di antara perbuatan orang yang bersyukur adalah

  1. Belajar ilmu tauhid kepada para ulama, seperti kitab Aqidatul Awam, Sullamut Taufiq, Kifayatul Awam dan semacamnya.
  2. Mengerjakan ibadah seperti shalat, puasa, membaca al-Qur'an dan semacamnya berdasarkan ilmu.
  3. Ikhlas dalam melaksakan perintah Allah & meninggalkan larangan Allah, bukan ingin dipuji & terkenal sebagai orang shaleh & baik.

Di antara perbuatan orang yang sabar adalah

  1. Menerima ujian dg ikhlas tanpa protes & menyalahkan Allah
  2. Tetap melaksanakan perintah Allah & menjauhi larangan-Nya

Nasihat Syeikh Abdullah Al-Harori

Orang yang bersabar dari mencari harta yang haram, menahan dirinya dari perkara tersebut dan telah merasa cukup dengan apa yang Allah ta'ala karuniakan dari kehidupan yang sempit maka orang ini akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Ta'ala, dia akan mendahului orang-orang kaya masuk kedalam surga selama 500 tahun. Ini karena fakir merupakan salah satu bentuk ujian yang Allah telah menguji kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya. 

Allah ta'ala menguji hamba-hambaNya dengan berbagai jenis ujian. Ada yang di uji dengan kefakiran, ada yang di uji dengan penyakit, ada yang di uji tidak diberikan keturunan dan ada yang di uji dengan disakiti oleh manusia. Kemudian Allah ta'ala menjadikan mereka manusia yang bertaqwa .

Orang yang paling besar ujiannya di dunia adalah para Nabi dan para Wali, disebabkan mereka adalah orang-orang fakir. Orang-orang kaya jika dibandingkan dengan orang fakir mereka jumlahnya sedikit, yang terkenal dengan kaya dari kalangan Nabi sedikit dibandingkan dengan mereka yang fakir. Begitu juga dengan para wali golongan yang fakir lebih banyak jika dibandingkan dengan golongan yang kaya. Dikarenakan fakir memiliki ujian kepahitan yang sangatlah perih.

Namun perlu diketahui bahwa Allah memberikan dunia kepada hamba yang Dia cintai dan hamba yang tidak Dia cintai, namun Allah hanya memberikan Iman dan Islam hanya kepada hamba yang Allah cintai saja. Oleh karena itu, orang yang diberikan nikmat Islam dan tidak diberikan harta, seolah-olah dia tidak kehilangan apapun. Dan orang yang diberikan harta dunia, namun tidak diberikan nikmat Islam, seolah-olah dia tidak mendapat apa-apa, karena orang yang meninggal dalam keadaan kafir, dia akan kekal selama-lamanya di Neraka. 

Wal iyaadzu billah

Posting Komentar untuk "Bersyukurlah atas Musibah yang Menimpa"